PPG FKIP UNS – Tim Kelompok I Kelas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan mengimplementasikan Proyek Kepemimpinan II dengan menggelar Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Sebagai Olahan Produk Ekonomi Kreatif Untuk Menumbuhkan Kemampuan Wirausaha Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pelatihan tersebut digelar di Desa Karangrejo, Karanganyar.

Diketuai oleh Fajar Setiawan, tim tersebut terdiri dari 10 anggota. Kesepuluh anggota tersebut adalah Juwita Rismadewi, Yeyen Okiyana, Sheila Puspita Dewi, Hidayatul Faizah, Mustika Dewi, Imrorul Hidayati, Nafis Iim Maisyaroh, Abdurrohman Wahab, Yuliana Mutoharoh, dan Nailis Sa’adah.

Minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan masyarakat untuk memasak sehari-hari. Penggunaan minyak goreng yang berulang dapat menghasilkan minyak goreng bekas yang biasa disebut minyak jelantah. Berdasarkan riset yang Tim Kelompok I Kelas IPA lakukan, masyarakat di Desa Karangrejo, Karanganyar melakukan pembuangan yang tidak didasarkan dengan cara yang benar dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mereka melakukan pelatihan pengolahan minyak jelantah. Harapan dari terlaksananya kegiatan pelatihan ini adalah limbah minyak jelantah yang sebelumnya dibuang dapat dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas dan juga kemampuan wirausaha ibu-ibu PKK di desa Karangrejo, Karanganyar.

Dalam sambutannya, Dr. Riezky Maya Probosari, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing menyampaikan nilai guna dari pengolahan minyak jelantah. Ia berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat bagi para peserta pelatihan.

“Ibu-ibu disini kalau habis masak minyak sisanya diapakan bu? Nah dibuang ya ibu-ibu? Daripada dibuang, minyak jelantah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Selain dapat digunakan sebagai keperluan pribadi, dapat juga dijual kembali produknya. Semoga dari pelatihan ini nanti bersama Mahasiswa Kelas IPA 2 Kelompok 1 dapat memberi manfaat kepada ibu-ibu sekalian. Silakan diikuti dengan semangat!” harap Dr. Riezky.

Rohwiti selaku Ketua Ibu-Ibu PKK mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan pelatihan ini. Ia berharap ilmu dalam pelatihan ini ke depan dapat disebarluaskan sehingga minyak jelantah yang biasanya dibuang bisa memiliki nilai guna.

“Terima kasih atas dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini. Ibu-ibu disini senang kalau ada kegiatan pelatihan-pelatihan seperti ini, jadi lebih kreatif begitu. Selain itu, ini kan memanfaatkan limbah minyak yang sehari-hari juga kami gunakan untuk memasak. Produk contohnya tadi juga menarik, banyak juga ya produk jadinya berbahan minyak jelantah. Saya mewakili ibu-ibu berterima kasih atas ilmu yang dibagikan semoga dapat bermanfaat dan rencananya saya juga akan “getok tular” atau membagikan ilmu kepada ibu-ibu di RT yang lain juga,” ucap Rohwiti.

Pada kegiatan penyampaian materi, materi disampaikan dengan demonstrasi dari mahasiswa yang kemudian diikuti oleh ibu-ibu PKK untuk masing-masing produk. Kemudian setelah selesai pelatihan, dilaksanakan kegiatan foto bersama dengan produk hasil pelatihan olahan minyak jelantah, yaitu lilin, karbol, dan sabun cuci piring.

By Published On: August 12th, 2024Categories: Berita Terbaru